Friday, May 4, 2012

Vimala, The Model

Bermula dari keisengan dan hasrat untuk snapping yang sedang tinggi, saya meminta teman saya yang memang seorang model, Vimala Putri Lamsundy, untuk menjadi model foto saya ini. Walaupun hanya bermodal kamera smartphone milik saya dan dia, saya pun mulai mengambil beberapa fotonya. Teman saya ini memang model yang ciamik menurut saya, dia sudah pernah mengikuti pemilihan Putri Indonesia wilayah Jawa Timur, tapi sayang dia tereliminasi (saya lupa untuk menjadi berapa besar karena memang sudah lama juga pemilihannya). Saya jadi ingat ketika saya, Andhika, Sonkcee, Bambang, Mochi, Via, Thika dan Michan yang sengaja meluangkan waktu kami untuk pergi ke Tunjungan Plaza dan mendukungnya ketika pemilihan Putri Indonesia tersebut. Teman kami, Syaiful, tidak ikut mendukung bersama kami, dia lebih memilih melihat Vimala dari lantai 3 dan katanya teriakan kami terdengar sampai lantai 3. Untuk urusan cheerleading, serahkan saja pada saya, Andhika, Sonkcee, Via dan Thika. Kami memang jagonya, hahaha. Dan ini beberapa foto yang saya snap. Ada beberapa foto yang resolusinya kecil karena dikirimkan lewat messenger dan ada beberapa yang masih tersimpan di smartphone-nya Vimala dan belum saya minta. So, check it out guys! I'm open for suggests and critics :)







 
- And this is her and me :) -

Monday, April 30, 2012

SC '09 on Vacation!

Hari pertama, 27 April 2012

Dan akhirnya saya menemukan sesuatu untuk dibagi dengan kalian, reader! Ya, saya disini mau menulis tentang liburan kelas saya tercinta  yaitu Small Class (SC) 2009. Mulanya, gagasan untuk liburan ini dimulai dari rasa iri kelas kami terhadap kelas reguler yang notabene jumlah mahasiswa lebih banyak daripada kelas kami. Dibaca dari judul kelas kami pun kamu pasti tahu, ya total 33 atau 34 mahasiswa di kelas ini. 
Perdebatan satu tempat dengan tempat lainnya tidak terelakkan. Mulai dari kota Malang, dimana nanti kita berencana liburan ke Jatim Park 1 dan Jatim Park 2, tapi rencana tersebut terpaksa gagal karena MAHAL. Kocek mahasiswa lah ya, harus benar-benar disesuaikan. Kami pun memutar otak, mau kemana liburan ini, jadi apa tidak, banyak yang ikut apa tidak, begitu banyak pertanyaan dan keraguan di pikiran kami. Dan akhirnya sang seksi acara yaitu Dimas Setiawan, memutuskan untuk ke Wonogiri. Dengan segala perhitungannya, kami nanti menginap di rumah salah satu teman kami yaitu Esthi Octovia (Bundo) dan tujuan liburan kami disana adalah Waduk Gajah Mungkur & Pantai Klayar di kota Pacitan.
Liburan ini dimulai pada akhir UTS, yaitu tanggal 27-29 April kemarin, weekend lah, mumpung hari Jumat adalah hari terakhir UTS maka dipilihlah hari itu. Saya yang ikut mata kuliah MHC mau tidak mau ya ujian dulu paginya lalu pulang lagi ke rumah untuk packing. Berkali-kali melihat jam, akhirnya jam 11 saya diantar oleh Om saya ke kosnya Nora, salah satu teman baik saya di kelas. Di kosannya saya cuma guling-guling di kasurnya, mengobrol sambil menemani dia packing.
Jam setengah 1, saya dan Nora berangkat ke kampus untuk berkumpul dengan teman-teman saya yang lain yang tidak tahu arah ke Terminal Bungurasih, sedangkan sisanya sudah langsung berkumpul disana. Waktu terus berlalu, Bundo sudah tidak sabar karena salah satu teman saya, Diar, sedikit terlambat dari jam yang ditentukan. Setelah ditelepon berkali-kali, akhirnya muncul batang hidungnya juga. Setelah berhitung dan lengkap kami langsung tancap gas ke Terminal Bungurasih. Saya yang dibonceng oleh Nora, benar-benar tidak menyangka bahwa Nora ini adalah titisan dewi ngebut. Selap-selip sana-sini, nyempil diantara truk atau bus itu memang keahliannya. Iseng saja saya mengambil foto sewaktu di perjalanan :D


Setiba di Bungurasih, saya dan Nora terpisah dari teman-teman yang lain. Setelah memberi PING!!! beberapa kali ke Dewi, saya menyerah, saya langsung meneleponnya dan ternyata kami memarkir motor kami di tempat yang berbeda. Saya dan Nora langsung saja menyusul mereka dan teman-teman saya yang memang sudah menunggu disana.
Naik bus dan backpacker-an adalah hal baru bagi teman saya yang bernama Andhika. Dia speechless sekali melihat terminal, karena memang seumur-umur dia memang belum pernah ke terminal. Saya dan yang lain hanya bisa tertawa, bercanda dan menggeleng-gelengkan kepala.
Di ruang tunggu antar kota, saya bertemu dengan yang lainnya. Setelah berbincang-bincang sebentar akhirnya kami naik Bus Jaya dengan tujuan akhir Ponorogo dan nanti kami akan melanjutkan perjalanan ke Wonogiri menggunakan mobil. Dengan semangat '45 kami naik bus dan mulai mencari tempat duduk yang nyaman bagi kami. Saya duduk bertiga dengan Diar & Nora. Jujur saja, memang ini juga merupakan pengalaman pertama bagi saya pergi keluar kota dengan bus karena seumur-umur kereta api dan mobil adalah teman setia saya dalam berpergian ke kota lain.

Bus berasa milik kami, gelak tawa dan canda dimana-mana sampai kami harus saling mengingatkan satu sama lain kalau ini bukan bis pribadi milik kami, tapi tetap saja kami ribut karena saking excited-nya. Selama di perjalanan saya cuma mendengarkan mp3, sesekali mengobrol dengan Nora & Diar, tapi satu hal yang selalu saya lakukan yaitu melamun dan memandang ke luar jendela. Semua nampak hijau. Hamparan sawah dimana-mana, pepohonan, ilalang.. Ah, saya bisa merasakan bagaimana angin menerpa ilalang tersebut, membawa ketenangan dan kesunyian. Rasanya nyaman, tenang, tentram, sunyi..

Playlist yang saya buat di smartphone saya memang itu itu saja, hanya 5 lagu yang paling sering saya dengarkan, yaitu:
1. Are You Still Waiting (Korean Version) - Hee Young
2. Lady Daydream - Twin Sister
3-5. OST dari Drama Korea Lie To Me

Untuk membunuh waktu, saya pinjam komik Conan dari Dimas. Dia bawa lengkap dari volume 50-55 atau berapa gitu, saya lupa pastinya. Sampai 3/4 komik saya sudah tidak kuat. Saya pusing. Daripada saya mabuk nggak karuan, lebih baik saya kembalikan dan saya tidur untuk sejenak. 
Saya terbangun oleh gelak tawa anak-anak. Saya kira ada apa dan ternyata hari sudah mulai malam. Ternyata anak-anak sedang main gagarudaan 5 dasar dan keyword-nya adalah nama penyakit. Memang dasar bawaan suara kami ini gordes, suara kami membahana satu bus.
Andhika dengan yakinnya--ketika keyword-nya harus diawali dengan kata I--tanpa tedeng aling-aling langsung menyebut 'impoten!' dan semua pandangan penumpang bus tertuju pada kami, saya cuma bisa tertawa dan melanjutkan main lagi (memang nggak ada kapoknya). Kami terus melakukan permainan itu dan saya berhenti pada jam 7 karena saya mengantuk lagi, hahaha. Kali ini saya dibangunkan paksa oleh Diar, dengan cueknya dia berkata 'hey bangun, anak-anak yang lain udah pada nenteng tas siap-siap turun, kamu tidur. Ayo BANGUN!'. Dengan setengah sadar saya mencangklongkan tas saya dan turun, dan kali ini pun saya tertawa terbahak-bahak.
Jadi teman saya, Andhika, dipanggil sama tukang ojek dan tukang ojeknya dengan stereonya berkata 'neng, ojek neng!' Saya yang setengah sadar saja langsung melek, gimana yang lain yang sudah sadar? Wah tambah jadi saja mereka ketawanya sedangkan Andhika hanya tersenyum kecut.
Kami dijemput oleh Papanya Bundo, beliau membawa 2 mobil beserta temannya yang akan mengantar kami ke rumah. Perjalanan dari Ponorogo ke Wonogiri memakan waktu 1-1,5 jam. Setiba di rumah Bundo, kami langsung berkenalan dengan Bapak Ibunya Bundo dan menaruh tas di kamar masing-masing. Teh manis dan tempe goreng disuguhkan pada kami dan rasanya enak banget pake Z. Lalu kami mulai membersihkan diri, shalat lalu berkumpul di depan TV sambil menunggu makan malam. Dan memang, nggak heran Bundo gendut, makanannya banyak dan rasanya benar-benar TOP BEGETE! Saya langsung lupa diet dan kalap makan, hahaha :3
Setelah makan malam, ada anak yang masih menonton TV sambil mengobrol, tapi kami yang cewek kebanyakan sudah tepar di kamar. Saya sekamar sama Nora & Cahya. Nora sudah tepar duluan sampai ngorok-ngorok sedangkan saya dan Cahya mengobrol sampai jam 1 malam dan akhirnya kami pun tidur.



Hari ke-2, 28 April 2012

Alarm membangunkan saya tepat pada jam setengah 5. Saya langsung mengambil wudlu dan shalat Subuh dengan yang lainnya. Bundo mengingatkan kami bahwa jam 7 sudah harus cao dari rumah. Mau tidak mau ya kami mandi dengan air rumah Bundo yang dinginnya bisa menusuk tulang itu. Tapi air rumahnya benar-benar mirip dengan air rumah saya, saya jadi kangen rumah saat itu juga. Setelah mandi, siap-siap dan sarapan, kami akhirnya siap pergi ke Pantai Klayar di Pacitan, tapi sebelum cao kami foto-foto dulu tentunya. Foto-foto itu kegiatan wajib dimanapun dan kapanpun :p




Kami pergi ke Pacitan menggunakan mini-bus. Sinar matahari cukup terik pagi itu, keadaan di dalam bus juga sama saja dengan hari sebelumnya. Tapi saya lebih sering melamun dan tidur karena hawanya juga sangat mendukung. Perjalanan kali ini didominasi dengan sawah dengan sistem terasering dibandingkan dengan hutan, jalanan pun nampak tidak begitu ramai. 

Melihat alam yang begitu indah mengingatkan saya sama sawah di depan rumah saya. Ya persis seperti ini, cuma dipisah sama sungai saja kalau di rumah saya, tidak langsung berhubungan dengan jalan raya. Entah ini hanya perasaan saya atau memang kenyataan tapi kenapa perjalanan ini begitu lama? Ternyata kami nyasar karena supirnya pun sebenarnya tidak tahu Pantai Klayar itu dimana. Kami ternyata nyasar cukup jauh. Dan akhirnya kami ditunjukkan arah oleh seorang bapak berkumis lebat dan ternyata jalan yang ditunjukkan beliau adalah jalan yang benar-benar metal! Kenapa? Pertamanya oke, beraspal, tidak berbatu, halus-halus saja tapi lama kelamaan jalanan berubah menjadi tak beraspal, berliku-liku, penuh bebatuan dan rasanya mini bus kami bisa terguling kapan saja (lebay tapi bener kok) :p Kami pun bertanya kembali dan ternyata Pantai Klayar itu masih 8 km lagi :|
Saya hanya cuma bisa menganga dan berpikir kapan sampainya ini? Tapi lama-kelamaan teman saya, Dewi, berteriak dengan semangatnya 'rek, pantai rek! Airnya kelihatan!!' Tapi ternyata yang dilihat Dewi itu jauh dari kenyataannya, itu ternyata apa? Jeng jeng jeng.. Itu atap rumah :| Anak-anak yang lain langsung meng-woooo-kan Dewi sedangkan Dewi cuma bisa tertawa dan meminta maaf karena salah lihat. Tiba-tiba entah kenapa saya bisa mencium bau air dan saya memberitahu anak-anak kayaknya Pantai Klayar sudah dekat dan ternyata benar! Kami bisa melihat air dan sedikit bagian dari pantai tersebut. Kami sudah teriak-teriak kesenangan dan akhirnya kami tiba di Pantai Klayar setelah 5 jam perjalanan dengan nyasar-nyasarnya! :D





Kesan pertama yang saya dapat dari pantai ini, BERSIH! Katanya sih masih belum terjamah makanya bisa bersih hahaha. Subhanallah ya Allah, pantai ini benar-benar sesuatu indahnya. Rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata indahnya dan senangnya saya ketika ada disana :)
Setelah shalat Dzuhur, kami langsung saja menyerang pantai ini. Mulai dari foto-foto, main air, tertawa dengan teman-teman, main voli pantai (walaupun dengan bola plastik), ataupun hanya sekedar duduk-duduk di bawah pohon.



Dan dengan ide jahil dari Pandu, kami berniat untuk menyeburkan Greggy dan ini dia!

Kasihan sih, tapi kayaknya bukan Greggy namanya kalau nggak di-bully sama anak-anak, hahaha. Padahal dia sama sekali tidak membawa baju ganti, jadi waktu pulang dia masih bertahan dengan baju basahnya itu. Ya namanya juga liburan, harus ada sesuatu yang bikin memorable se-memorable-ablenya (halah bahasa apa ini). Akhirnya sudah jam setengah 2 dan kami pun makan siang di pinggir pantai. Kapan lagi coba makan siang di bawah pohon ditemani suara deburan ombak dan angin semilir yang hangat? Setelah makan kami pun berangkat ke destinasi selanjutnya. Saya menghabiskan waktu dengan tidur (seperti biasa). Sebenarnya saya kira setelah dari pantai, kami langsung pulang tapi ternyata kami menyempatkan untuk datang ke Waduk Gajah Mungkur dan apesnya sudah tutup tapi ternyata masih ada pintu yang dibuka dan kami langsung masuk saja (kelakuan ya..) hahaha :p


Setelah foto-foto kami pun pulang ke rumah Bundo, dan lagi-lagi main gagarudaan 5 dasar sama Dimas, Lody, Diar, Dewi, Tata, Dian & Vimala. Selain nama penyakit, sekarang lebih bervariasi, yaitu nama lengkap teman seangkatan 2009, nama merk makanan dan minuman, nama kota di dunia dan saya lupa lagi karena saking banyaknya. 

Dan saya rasa blog ini terlalu singkat untuk menceritakan semua detail yang telah saya lalui bersama teman-teman saya ini dan segala kesan-kesannya. Intinya, terimakasih untuk liburannya kali ini teman-teman. Semoga dengan adanya liburan ini, kita bisa mempererat kebersamaan dan persahabatan kita lagi, sekali lagi terimakasih telah menjadi temanku selama ini. Teman di kala suka duka, teman hedon, teman gulung-gulung hahaha, pokoknya terimakasih. Kalian sudah punya tempat spesial di hati saya, you guys means so much to me. Thanks all :)

   "But friendship is precious, not only in the shade, but in the sunshine of life and thanks to a benevolent arrangement the greater part of life is sunshine" -Thomas Jefferson

Tuesday, April 17, 2012

Hana Tajima

Okay, now I wanna tell you about one of my idol. I don't know but since I wore hijab in last 7 months, I already adore her. She's beautiful (exactly), inspiring, well I don't know how to describe her in words but you have to know that she's amazing and I really like her! Anyway, she's Muslim and hijabers too. I like her style, casual, sometimes feminine but in the other side slightly boyish.
I'm on my way to be feminine in my own way (little strange to say it) because I'm a boyish one. Lil' bit uncomfortable with the girlie style, tight shirt, mini skirt or something else like that, I'm not that type.

Okay, let's talk about Hana Tajima, folks!


Her name is Hana Tajima-Simpson, She's 23, with a Japanese father and English mother. She have a pretty mixed background, both her parents are artists, so she grew up in a really creative environment. She didn't study fashion for that long, and although she's a self-confessed geek she never really got along with formal education. Hana has a great style, very elegant and chic, but still looks simple.

Simple & feminine but still looks slightly boyish, that's what I really like from Hana Tajima.

And this is few pictures of her, gorgeous I said! ♥ 









Sunday, April 15, 2012

Rancangan Percobaan & Blogging.


Part of Me.




"Days like this I want to drive away
Pack my bags and watch your shadow fade
You chewed me up and spit me out
Like I was poison in your mouth
You took my light, you drained me down
That was then and this is now
Now look at me

This is the part of me that you're never gonna ever take away from me, no
This is the part of me that you're never gonna ever take away from me, no
Throw your sticks and stones
Throw your bombs and your blows
But you're not gonna break my soul
This is the part of me that you're never gonna ever take away from me, no

I just wanna throw my phone away
Find out who is really there for me
'Cause you ripped me off, your love was cheap
Was always tearing at the seams
I fell deep and you let me drown
But that was then and this is now
Now look at me

This is the part of me that you're never gonna ever take away from me, no
This is the part of me that you're never gonna ever take away from me, no
Throw your sticks and stones
Throw your bombs and your blows
But you're not gonna break my soul
This is the part of me that you're never gonna ever take away from me, no

Now look at me, I'm sparkling
A firework, a dancing flame
You won't ever put me out again
I'm glowing, oh woah oh
So you can keep the diamond ring
It don't mean nothing anyway
In fact you can keep everything
Yeah, yeah
Except for me
"

Pertama kali mendengar lagu ini, yang terbersit di pikiran saya adalah lagu ini 'saya banget'. Lagu ini seperti menyiratkan girl power yang sudah disakiti sekian kali tapi dia masih bisa berdiri dan kuat menjalani hari-harinya. Ya nggak jauhlah dari kondisi saya sekarang ini, hahaha minta ditimpuk saya ini. 
Ya karena kondisi saya sangat jauh lebih baik, jauh dari apa yang saya bayangkan sendiri. Saya bisa tersenyum jauh lebih lebar lagi sekarang, bisa tersenyum dan tertawa ketika ada teman yang nyinyir mengungkit cerita itu kembali, bisa menunjukkan bahwa kondisi saya jauh lebih baik tanpa dia. Saya bisa lebih mengenali diri saya, saya bisa meningkatkan kualitas diri saya juga. Toh yang di pikiran saya sekarang adalah bagaimana saya menikmati hidup ini. Terimakasih ya, karena saya sama sekali tidak menyesali keputusan yang telah kita buat. Mungkin memang terasa berat ketika harus membuat keputusan itu, tapi menjalaninya saya hanya harus chin up dan tetap melangkah ke depan. Menengok masa lalu hanya seperlunya, hanya sebagai pengingat agar tidak melakukan kebodohan seperti itu lagi.


Well ya, the grass is greener here after watching you with my tears :)


"People change. Feelings change. It doesn't mean that the love once shared wasn't true and real. It simply just means that sometimes when people grow, they grow apart." -(500) Days of Summer

Saturday, March 31, 2012

How To Make Galaxy Clothes.

 

Shoe Wonder!

Lately, I've been tempting by wedges, boots and anything else. I don't know, since my Mom bought me new floral wedges, I'm start to like it. It's a rare thing that I'm start to like girlie-thingy. I prefer wedges than high heels, anyway. So, here we go rite!
















-Actually, I know how to make it! I'll give you the tutor in the newer post, rite?-

Tanpa Judul & Tanpa Akhir. Saya Memang Sangat Menyukainya..

Along the street that had always echoed with our footsteps
The whithered trees fading away down the road
Perceived the distance between the steps increase

The small falling leaves passing by my shoulders once more returned to the sky
And then I somehow loved even the violents wind
Gently I was smiling

Your familiar form leaning on the windowsill
Flickers among the hazy sunlight and disappears
A whispered phrase in my crowded memories says
"If only until I awake from this dream..."

Just a while more
I want to fall asleep holding you
Even if only in this time changed by gentle memories
I want to fall asleep with you in my arms
Like we were when we first met

You lean against the windowsill and it rustles
And I hear the softly murmered phrase once more...
Even though I can't see your form like then
At least amidst this dream

Just a while more
I want to fall asleep holding you
Even if only in this time changed by gentle memories

I want to fall asleep with you in my arms
Just like we were
That day we first met

I want to fall asleep holding you

I want to fall asleep with you in my arms 

Past.

Setelah sekian lama blog ini benar-benar terbengkalai serta tidak tahu arah dan tujuan, akhirnya saya memutuskan untuk kembali menulis! Yeay! (Apa coba?) :p
Selama ini memang saya jarang blogging, mungkin buat buka social media yang lain iya, tapi untuk blogging kemarin-kemarin rasanya malas sekali untuk menceritakan segala sesuatunya disini. Mungkin karena terlalu dibuai dengan kebahagiaan dengan lelaki yang ada di post saya sebelumnya, tapi sekarang sudah tidak. He's a part of my past now :) 
No need to look back, buat apa coba kan? Saya tahu ini masih singkat, ya sekitar 3 minggu atau hampir sebulan kami hanya teman biasa, tapi saya tahu kok walaupun kadang masih ada rasa 'celekit-celekit' mau nggak mau saya harus tetap lihat ke depan dan berusaha mengabaikan semua 'celekit-celekit' itu di hati saya. Tapi ya sudahlah, saya berani menyayangi ya berarti saya juga harus siap sakit. Saya sudah berkomitmen ya saya juga harus lakukan yang terbaik. Tapi kadang yang selalu menjadi pertanyaan di benak saya adalah, apa dia juga pernah menanamkan itu ke pikirannya? Apa dia pernah menghargai saat kita masih bersama? Masih senang, masih bisa tertawa bersama, masih bisa bercanda seperti hidup itu ringan dan gampang. Kenapa endingnya harus seperti ini lagi? I'm just his fugitive, place to talk & lamented, and when everything seems okay, he's turning back to his ex. Okay, I got it :)
Tapi namanya juga masa lalu, untuk pembelajaran ke depannya. Mungkin yang sekarang saya rasakan itu pahit, kecut atau apalah itu namanya, tapi saya yakin Allah punya sesuatu yang jauh lebih baik dan kebahagiaan lagi untuk saya. Walaupun saya tidak tahu kapan waktu itu akan datang.

Saya dapat gambar ini dari Tumblr saya, jujur saja saya langsung tertawa tidak karuan. Akhir-akhir ini memang saya lebih sering menertawakan masa lalu saya dan menjadikannya humor. Ya walaupun kadang kebiasaan nyindir saya tidak bisa dikekang, apalagi kalau lewat Twitter dan ketemu orangnya langsung. Tapi Allah pasti tahu yang terbaik untuk saya, saya juga minta keikhlasan, kesabaran dan kekuatan dari ini semua.
Tapi ya, saya lebih kuat kok daripada kamu.
Iya, kamu.

Loh, kok bisa?

Karena saya masih bisa kuat tanpa kamu, apalagi saya, kamu dan dia satu lokasi. Saya masih bisa ngelanjutin hidup saya tanpa kamu. Dan yang paling penting, saya masih bisa melihat ke depan tanpa harus menengok ke masa lalu saya. Tidak seperti kamu, yang stuck dengan masa lalu kamu. Apa bedanya kamu dan dia? Nol besar. Tidak ada sama sekali.

"And after all this time that you still owe
You're still a good-for-nothing I don't know
So take your gloves and get out
Better get out while you can

When you go would you even turn to say
I don't love you like I did yesterday"

Dan sekarang, kamu hanyalah sebuah titik di masa lalu saya. Kesalahan? Tidak. Saya tahu Allah memang sudah menggariskan ini untuk saya. Saya ketemu kamu, saya kenal kamu dan akhirnya saya bisa mengenal kamu lebih dekat. Dan saya memang memetik sebuah pelajaran dari hubungan ini. Mungkin saya yang salah juga, sudah mengira kamu bisa berbeda dibandingkan dengan yang lain. Tapi terimakasih loh, sudah sempat membuat saya berpikir seperti itu :)

Dan saya masih ingat juga, pas saya curhat sama Mama saya. Mama saya dengan cueknya berkata 'berarti memang sudah disiapkan yang jauh lebih baik daripada dia. Yang lebih sholeh, lebih pintar, lebih baik dan lebih segalanya daripada dia. Kamu belajar saja dulu, nanti juga orang itu datang sendiri ke kamu. Jangan memble karena kondisimu sudah tidak seperti dulu lagi. Nggak usah sedih yang terlalu gimana. Yang pas-pas saja'.
Hebatnya perkataan seorang Ibu kepada anaknya, saya langsung tertawa dan beban saya serasa langsung hilang. Dengan mendengar perkataan beliau saya juga langsung menyadari bahwa hidup saya jauh lebih berharga dibandingkan dengan harus memikirkan tentang masa lalu. Mungkin waktu memang obat paling ampuh untuk semuanya. Insya Allah :)

Dan terimakasih ya Allah, dibalik sesuatu yang tidak enak ini, saya jadi menyadari bahwa saya dikelilingi oleh orang-orang yang care sama saya, yang ternyata selama ini banyak yang memperhatikan saya dan saya sangat bersyukur akan itu :)

Buat kamu, terimakasih karena sudah mengajari saya apa arti perjuangan itu, apa artinya bersusah-susah itu, apa arti kesetiaan itu (untuk kesekian kalinya) dan masih banyak lainnya. I'm the one who loves more, that's my thing, and I don't know it's good or not. 

So, it's my time to say goodbye to you. Close our memories and buried it. Bismillah..