Saturday, March 31, 2012

How To Make Galaxy Clothes.

 

Shoe Wonder!

Lately, I've been tempting by wedges, boots and anything else. I don't know, since my Mom bought me new floral wedges, I'm start to like it. It's a rare thing that I'm start to like girlie-thingy. I prefer wedges than high heels, anyway. So, here we go rite!
















-Actually, I know how to make it! I'll give you the tutor in the newer post, rite?-

Tanpa Judul & Tanpa Akhir. Saya Memang Sangat Menyukainya..

Along the street that had always echoed with our footsteps
The whithered trees fading away down the road
Perceived the distance between the steps increase

The small falling leaves passing by my shoulders once more returned to the sky
And then I somehow loved even the violents wind
Gently I was smiling

Your familiar form leaning on the windowsill
Flickers among the hazy sunlight and disappears
A whispered phrase in my crowded memories says
"If only until I awake from this dream..."

Just a while more
I want to fall asleep holding you
Even if only in this time changed by gentle memories
I want to fall asleep with you in my arms
Like we were when we first met

You lean against the windowsill and it rustles
And I hear the softly murmered phrase once more...
Even though I can't see your form like then
At least amidst this dream

Just a while more
I want to fall asleep holding you
Even if only in this time changed by gentle memories

I want to fall asleep with you in my arms
Just like we were
That day we first met

I want to fall asleep holding you

I want to fall asleep with you in my arms 

Past.

Setelah sekian lama blog ini benar-benar terbengkalai serta tidak tahu arah dan tujuan, akhirnya saya memutuskan untuk kembali menulis! Yeay! (Apa coba?) :p
Selama ini memang saya jarang blogging, mungkin buat buka social media yang lain iya, tapi untuk blogging kemarin-kemarin rasanya malas sekali untuk menceritakan segala sesuatunya disini. Mungkin karena terlalu dibuai dengan kebahagiaan dengan lelaki yang ada di post saya sebelumnya, tapi sekarang sudah tidak. He's a part of my past now :) 
No need to look back, buat apa coba kan? Saya tahu ini masih singkat, ya sekitar 3 minggu atau hampir sebulan kami hanya teman biasa, tapi saya tahu kok walaupun kadang masih ada rasa 'celekit-celekit' mau nggak mau saya harus tetap lihat ke depan dan berusaha mengabaikan semua 'celekit-celekit' itu di hati saya. Tapi ya sudahlah, saya berani menyayangi ya berarti saya juga harus siap sakit. Saya sudah berkomitmen ya saya juga harus lakukan yang terbaik. Tapi kadang yang selalu menjadi pertanyaan di benak saya adalah, apa dia juga pernah menanamkan itu ke pikirannya? Apa dia pernah menghargai saat kita masih bersama? Masih senang, masih bisa tertawa bersama, masih bisa bercanda seperti hidup itu ringan dan gampang. Kenapa endingnya harus seperti ini lagi? I'm just his fugitive, place to talk & lamented, and when everything seems okay, he's turning back to his ex. Okay, I got it :)
Tapi namanya juga masa lalu, untuk pembelajaran ke depannya. Mungkin yang sekarang saya rasakan itu pahit, kecut atau apalah itu namanya, tapi saya yakin Allah punya sesuatu yang jauh lebih baik dan kebahagiaan lagi untuk saya. Walaupun saya tidak tahu kapan waktu itu akan datang.

Saya dapat gambar ini dari Tumblr saya, jujur saja saya langsung tertawa tidak karuan. Akhir-akhir ini memang saya lebih sering menertawakan masa lalu saya dan menjadikannya humor. Ya walaupun kadang kebiasaan nyindir saya tidak bisa dikekang, apalagi kalau lewat Twitter dan ketemu orangnya langsung. Tapi Allah pasti tahu yang terbaik untuk saya, saya juga minta keikhlasan, kesabaran dan kekuatan dari ini semua.
Tapi ya, saya lebih kuat kok daripada kamu.
Iya, kamu.

Loh, kok bisa?

Karena saya masih bisa kuat tanpa kamu, apalagi saya, kamu dan dia satu lokasi. Saya masih bisa ngelanjutin hidup saya tanpa kamu. Dan yang paling penting, saya masih bisa melihat ke depan tanpa harus menengok ke masa lalu saya. Tidak seperti kamu, yang stuck dengan masa lalu kamu. Apa bedanya kamu dan dia? Nol besar. Tidak ada sama sekali.

"And after all this time that you still owe
You're still a good-for-nothing I don't know
So take your gloves and get out
Better get out while you can

When you go would you even turn to say
I don't love you like I did yesterday"

Dan sekarang, kamu hanyalah sebuah titik di masa lalu saya. Kesalahan? Tidak. Saya tahu Allah memang sudah menggariskan ini untuk saya. Saya ketemu kamu, saya kenal kamu dan akhirnya saya bisa mengenal kamu lebih dekat. Dan saya memang memetik sebuah pelajaran dari hubungan ini. Mungkin saya yang salah juga, sudah mengira kamu bisa berbeda dibandingkan dengan yang lain. Tapi terimakasih loh, sudah sempat membuat saya berpikir seperti itu :)

Dan saya masih ingat juga, pas saya curhat sama Mama saya. Mama saya dengan cueknya berkata 'berarti memang sudah disiapkan yang jauh lebih baik daripada dia. Yang lebih sholeh, lebih pintar, lebih baik dan lebih segalanya daripada dia. Kamu belajar saja dulu, nanti juga orang itu datang sendiri ke kamu. Jangan memble karena kondisimu sudah tidak seperti dulu lagi. Nggak usah sedih yang terlalu gimana. Yang pas-pas saja'.
Hebatnya perkataan seorang Ibu kepada anaknya, saya langsung tertawa dan beban saya serasa langsung hilang. Dengan mendengar perkataan beliau saya juga langsung menyadari bahwa hidup saya jauh lebih berharga dibandingkan dengan harus memikirkan tentang masa lalu. Mungkin waktu memang obat paling ampuh untuk semuanya. Insya Allah :)

Dan terimakasih ya Allah, dibalik sesuatu yang tidak enak ini, saya jadi menyadari bahwa saya dikelilingi oleh orang-orang yang care sama saya, yang ternyata selama ini banyak yang memperhatikan saya dan saya sangat bersyukur akan itu :)

Buat kamu, terimakasih karena sudah mengajari saya apa arti perjuangan itu, apa artinya bersusah-susah itu, apa arti kesetiaan itu (untuk kesekian kalinya) dan masih banyak lainnya. I'm the one who loves more, that's my thing, and I don't know it's good or not. 

So, it's my time to say goodbye to you. Close our memories and buried it. Bismillah..